Oleh : Samsul Bakri (Direktur LAPMI Semarang)
Judul Buku : Aroma Karsa
Penulis : Dee Lestari
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 696 Halaman
ISBN : 978-602-291-463-1
Aroma Karsa bercerita tentang Raras Prayagung, seorang pengusaha kosmetik, yang begitu terobsesi kepada dongeng Puspa Karsa. Raras mengetahui tentang Puspa Karsa dari neneknya, Eyang Janirah. Sejak kecil, Eyang Janirah selalu menemani Raras dengan dongeng-dongeng hebat. Salah satu di antaranya yang paling Raras sukai adalah tentang Puspa Karsa. Ia kira, Puspa Karsa hanyalah dongeng belaka, namun lebih dari itu, Raras berhasil mengetahui bahwa Puspa Karsa memang benar adanya berkat sebuah lontar kuno milik neneknya. Alhasil, Raras semakin gencar memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu memenuhi semua kehendak. Sayangnya, tidak ada yang tahu persis di mana letak Puspa Karsa dan seperti apa wujudnya, karena Puspa Karsa hanya bisa diidentifikasi oleh aroma. Berkat keseriusan Eyang Janirah dalam menceritakan Puspa Karsa kepada Raras, membuat Raras semakin membulatkan tekad dalam memecahkan misteri Puspa Karsa.
Pemburuan Raras terhadap Puspa Karsa yang sudah berlangsung bertahun-tahun, belum juga mendapatkan hasil yang signifikan. Hal itu membuat Raras cukup khawatir. Hingga seiring berjalannya waktu, pemburuan tersebut mempertemukannya dengan Jati Wesi, seorang laki-laki berumur 26 tahun yang tumbuh besar di TPA Bantar Gebang, namun memiliki penciuman yang luar biasa sehingga ia dijuluki sebagai Si Hidung Tikus. Jati mampu mengidentifikasi apa saja yang terkandung dalam suatu aroma. Ia selalu mencatat aroma baru yang ia baui lengkap dengan unsur-unsur pembentuknya. Penciuman Jati yang begitu tajam memungkinkannya untuk menirukan berbagai jenis parfum menjadi sama persis, bahkan lebih baik, sehingga Jati amat dibutuhkan di toko parfum Attarwalla, tempatnya bekerja.
Suatu hari, baik Jati dan karyawan Attarwalla yang lain harus menelan kenyataan pahit ketika sebuah perusahaan kosmetik terkenal. Kemara, mengajukan pengaduan kepada polisi tentang perbuatan mereka dalam membuat tiruan salah satu produk mereka yang sedang naik daun saat itu, Puspa Ananta. Alasan Jati dan Attarwalla membuat tiruan dari parfum tersebut adalah harga Puspa Ananta yang tidak bisa dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah, sehingga mereka memutuskan untuk membuat tiruannya. Di sisi lain, Jati sebenarnya memang menyukai Puspa Ananta yang memiliki aroma berbeda dari parfum lain. Namun setelahnya, Kemara menawarkan sebuah negosiasi kepada Attarwalla untuk melepas Jati. Kemampuan luar biasa Jati berhasil memikat Raras, yang kemudian memutuskan untuk mempekerjakan Jati di perusahaannya. Raras secara tidak langsung menarik Jati untuk masuk lebih dalam ke kehidupan pribadinya, mempertemukan lelaki tangguh itu dengan Tanaya Suma, anak semata wayang Raras yang memiliki kemampuan sama dengan Jati.
Meski pertemuan Jati dan Suma tidak bisa dikatakan baik mengingat ketidaksukaan Suma terhadap sikap ibunya yang terlalu mengistimewakan Jati, namun pada akhirnya mereka berdua larut dalam cinta yang mereka sadari sedari awal, mengenyampingkan fakta bahwa Suma sudah memiliki kekasih saat itu, Arya. Tak menunggu waktu lama, hubungan Suma dan Arya kandas begitu saja setelahnya. Lambat laun, Jati lebih dari menyadari bahwa begitu banyak misteri yang kemudian terkuak ketika dirinya semakin jauh terlibat dengan Puspa Karsa dan keluarga Prayagung, terutama Suma yang ternyata memang sudah ditakdirkan untuk bersamanya.
Jati semakin Raras istimewakan. Wanita beranak satu itu memilih untuk mempercayakan banyak hal kepada Jati. Lelaki bertubuh kurus itu bahkan dilibatkan Raras dalam melakukan sebuah ekspedisi pencarian Puspa Karsa yang penuh dengan tantangan dalam mencari Puspa Karsa, yang selama ini pencariannya tak kunjung membuahkan hasil. Semua hal yang terjadi di sekelilingnya digariskan dalam suatu mata rantai, lambat laun membuat Jati tersadar bahwa dirinya bukanlah sosok yang selama ini ia kira. Kebersamaanya dengan Suma, ternyata bukanlah kebetulan belaka. Puspa Karsa telah mengikat mereka. Baik Jati maupun Suma, akhirnya dihadapkan dengan misteri yang satu-persatu terkuak. Tentang Puspa Karsa yang ternyata adalah bunga berbahaya, tentang diri mereka, tentang siapa Raras sebenarnya dan tentang masa lalu yang tidak pernah mereka tahu dan jauh dari apa yang pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Aroma Karsa merupakan novel yang sangat menarik dan dapat menjadi rekomendasi pertama untuk dibaca. Penulis tidak hanya fokus pada satu unsur fiksi saja, seperti terfokus pada sejarahnya saja atau bagian fiksinya saja. Lebih dari itu, Aroma Karsa terbentuk dari unsur yang begitu kaya. Pembaca akan dibuat terbuai berkali-kali oleh bagaimana penulis memaparkan kata demi kata yang kemudian dikemas dengan begitu apik, secara tidak sadar menarik pembaca untuk ikut gemas dan membawa berbagai macam emosi untuk masuk. Belum lagi dengan cara penulis menggambarkan kondisi yang sedang terjadi, agaknya membuat siapapun yang membaca seperti tertarik ke dalam cerita.
Mengingat Aroma Karsa memang menceritakan suatu kisah tentang aroma, cover dari novel ini pun identik dengan cerita yang dibawakan. Di pinggirnya, terdapat ranting yang menjuntai indah dengan daun-daun yang mengiringi. Tidak lupa di bagian depan, terdapat motif akar dan bunga-bunga sebagai gambaran dari sosok Jati dan Suma, yang juga disertai dengan visualisasi dari aroma yang menjadi unsur penting dalam cerita. Di antara kedua gambaran tersebut pula, terdapat akar yang menjuntai dengan bunga di tengahnya sebagai gambaran dari Puspa Karsa. Font huruf untuk sampul buku juga tidak menggunakan font biasa. Huruf dimodifikasi sedemikian rupa hingga membentuk sebuah pola setengah lingkaran dengan nilai aesthetic di dalamnya.
Setiap baris kalimat yang tercantum dalam Aroma Karsa juga mengajak pembacanya untuk melek akan budaya dan merefleksikan diri dengan pemaparan sejarah yang penulis tuangkan di dalamnya dengan begitu jernih. Selain itu, penulis juga begitu terampil dalam memviasualisasikan dan menghidupkan cerita fiksi di samping sejarah yang dijadikan sebagai dasarnya. Kebudayaan Jawa yang merupakan salah satu unsur utama dalam cerita, mengantarkan pada satu klimaks yakni lahirnya sebuah kajian mitos yang memberi pemahaman bahwa ada kekuatan lain yang hidup berdampingan dengan manusia.
Sebagaimana yang diketahui, Aroma Karsa menggunakan alur campuran dalam penulisannya. Mengingat fakta begitu banyaknya sejarah yang diulang dan penempatan latar yang amat berisiko serta banyaknya tokoh yang dilibatkan, pembaca mungkin akan kebingungan dalam memahami latar yang tengah berlangsung. Oleh karena itu, pemahaman dan konsentrasi tinggi sangatlah dibutuhkan dalam membacanya. Di sisi lain, novel ini akan sangat membosankan apabila pembaca tidak sabar dalam membacanya, mengingat begitu panjangnya narasi yang digunakan.
Dari Aroma Karsa, kita bisa belajar banyak hal, salah satunya adalah betapa menyenangkannya mempelajari sejarah di samping banyaknya manfaat dari sejarah itu sendiri. Selain fungsi rekreatifnya, yakni sebagai media dalam peningkatan pemahaman yang lebih dalam dan lebih baik terhadap masa lalu, sejarah juga memiliki fungsi instruktif yang mengajarkan manusia untuk lebih kreatif dalam memecahkan masalah di masa depan.