Semarang, 27 Juni 2024, Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Badan Pengelola Latihan (BPL) yang berlangsung pada tanggal 26-30 Juni 2024 di Semarang, diwarnai oleh sejumlah kendala signifikan. Banyak cabang HMI dari berbagai daerah melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengirim delegasi karena tidak diakomodasi keberangkatannya dari daerah masing-masing.
Absennya banyak cabang dalam Munas kali ini menimbulkan berbagai reaksi dari anggota HMI di seluruh Indonesia. Ketidakmampuan cabang-cabang untuk hadir menyebabkan tidak terwakilkannya suara mereka dalam pemilihan Ketua Umum, yang seharusnya menjadi momentum penting untuk menentukan arah kebijakan dan kepemimpinan BPL PB HMI di masa depan.
"Kami merasa sangat kecewa karena tidak ada upaya nyata dari panitia untuk memastikan semua cabang dapat berpartisipasi dalam Munas ini. Padahal, keberadaan delegasi dari seluruh cabang sangat penting untuk menjaga demokrasi dan representasi yang adil," kata seorang perwakilan cabang yang tidak bisa hadir.
Beberapa cabang melaporkan bahwa mereka tidak mendapatkan bantuan atau informasi yang memadai mengenai transportasi dan akomodasi untuk menghadiri Munas. Hal ini membuat banyak cabang tidak mampu mengirimkan perwakilannya, sehingga proses pemilihan dianggap tidak mencerminkan keinginan seluruh anggota HMI.
Panitia penyelenggara Munas mendapat kritik tajam atas kurangnya koordinasi dan manajemen yang matang. Kekurangan dalam logistik dan informasi dinilai menjadi faktor utama yang menghambat partisipasi cabang-cabang dari daerah.
"Kami mengharapkan Munas kali ini bisa menjadi ajang yang inklusif dan representatif, namun kenyataannya banyak yang merasa diabaikan dan tidak diakomodasi dengan baik," ungkap salah satu peserta Munas yang hadir