Oleh : Iksan Salang (Mahasiswa Universitas Semarang)
Manusia sebagai makhluk sisoal memerlukan politik yang akan
melahirkan pengaruh guna menopang tujuannya.
Sekalipun begitu, politik merupakan sebuah kebutuhan
sekaligus suatu alat kepentingan. Disebabkan politik itu diperlukan, maka dalam
realitas kehidupan kita menemukan banyak bentuk politik dengan varian yang
beragam. Sudah tentu barang semua varian itu hanya untuk kepentingan individu
atau banyak orang. Bahkan tidak menutup
kemungkinan bercampur baur antara kepentingan individu dan kepentingan publik.
Demikian kenyataanya, politik sangat berpengaruh dalam
kehidupan dan akan melahirkan polarisasi pendukungnya. Pendukung politik
biasanya mempertahankan ego sektoral yang fanatik sehingga dapat menghambat
proses demokrasi kita.
Oleh sebab itu, dalam berpolitik perlu menghilangkan politik
yang hanya menguntungkan kepentingan pribadi atau kepentingan pendukungnya guna
menopang perkembangan kehidupan yang demokratis karena sejatinya politik
merupakan sebuah alat kepentingan untuk tujuan yang baik. maka kita dituntut
untuk meninggalkan segala macam politik kita yang tendensius itu.
Maka salah satu diantaranya adalah kita harus berdaulat
dalam politik, artinya dalam politik kita tidak boleh atau tidak diintervensi
oleh siapa pun, karena berpolitik adalah kebebasan itu sendiri.
Jadi untuk memahami politik kita harus bersikap secara
inklusif terhadap semua bentuk politik yang ada dengan sudut pandang yang
rasional dan kritis, sebab realitasnya politik selalu hadir disegmen kehidupan.
Maka dengan berdaulat dalam politik dengan sikap yang
terbuka dengan sudut pandang yang rasional, prosesi demokrasi kita akan tumbuh
dan terus berkembang seperti yang kita inginkan bersama yakni terselengaranya
demokrasi substansial yang ideal sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
Dengan adanya sikap politik yang jelas dimaksudkan agar kita
menyadarari akan status dan tanggung jawab dan kewajiban sebagai bagian dari
masyarakat yang hidup dalam sistem demokrasi yang kemudian hadir sebagai
individu yang merdeka dalam politik, berpolitik dan perpolitikan.
Serta untuk menjaga nilai indepedensi etis kita sebagai
manusia yang merdeka dalam politik, maka harus selaras dengan ideologi, tujuan,
sifat, dam fungsi kita sebagai penjaga nilai-nilai luhur pancasila yang secara
utuh hidup dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai paradigma masyarakat
Indonesia yang majemuk.
Atas kekuatan nilai Pancasila yang sangat kompleks tersebut,
tentu menjadi salah satu rujukan penting bagi kita dalam politik karena setiap
nilai yang terkandung menggambarkan dan mengandung makna bahwa masyarakat
Indoneisa akan berpolitik seperti nilai-nilai tersebut.